1. Masukkan data diri yang penting, yakni nama lengkap, tanggal lahir, riwayat pendidikan (prodi, asal kampus, asal sekolah, tahun kelulusan), dan IPK. Jangan lupakan juga kontak, yakni telepon, email, serta alamat lengkap. Berikan foto, tapi jangan terlalu besar supaya nggak memakan tempat. Informasi seperti akun media sosial, motto, apalagi zodiak nggak perlu dimasukkan, ya.
2. Buat daftar pengalaman, prestasi, dan kemampuanmu, Kemudian, sortir berdasarkan 3 hal berikut:
a. Hal yang ingin kamu highlight dan perlihatkan pada perusahaan, yaitu yang merupakan kelebihan dan pencapaianmu.
b. Hal yang relevan dengan pekerjaan yang ingin dilamar.
“Masukkan pengalaman dan hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang
kalian lamar. Hobi boleh dimasukkan, asalkan masih berkaitan dengan
posisi yang dilamar. Misalnya, melamar sebagai videografer dan
mencantumkan hobi fotografi. Tapi, kalau hobinya memasak kan nggak ‘relate’, maka sebaiknya nggak dimasukkan,“ ungkap Hani, Senior Recruitment & Employee Branding Tokopedia.
c. Hal yang update.
“Pilih ya Masih banyak banget (pelamar) yang memasukkan pengalaman
dari SD. Itu nggak perlu. Cukup (pengalaman) dari bangku kuliah,” Haikal, People & Culture Team Gojek, menjelaskan.
Kenapa sih, harus dipilah-pilih? Sebab jika memasukkan semua
pengalaman serta pencapaian, nanti list-nya akan kepanjangan dan CV-nya
bisa berlembar-lembar. Rekruter pun jadi nggak tahu, mana saja hal yang
paling penting dan mana hal yang akan memberikan nilai tambah untukmu.
3. Jika sudah dipilih, kelompokkan dan susun sehingga enak dan logis dibaca.
Pengalaman organisasi, prestasi, pelatihan yang diikuti, kemampuan
yang dimiliki ditulis sesuai kategori masing-masing. Jangan
dicampur-aduk dan random. Misalnya, poin pertama kamu tulis
pengalaman magang, poin kedua kamu memasukkan prestasi menang debat,
dilanjutkan organisasi kampus yang diikuti, trus, prestasi lomba
proposal bisnis. Jadi bingung membacanya.
Jika ada beberapa pengalaman/prestasi yang ingin disebutkan, urutkan
berdasarkan waktunya. Biasanya sih, yang terbaru ditaruh paling atas.
4. Tuliskan dengan jelas mengenai pengalaman magang/kerja.
“Misalnya, magang di perusahaan A, posisinya A, tugasnya gimana dan achievement selama di sana bagaimana. Sebab jika hanya berupa list (tanpa
penjelasan), pihak rekruter akan bingung; apakah pengalaman selama
magang tersebut cocok dengan yang dibutuhkan perusahaan,” jelas Haikal, People & Culture Team Gojek, menjelaskan.
Hani, Senior Recruitment & Employee Branding
Tokopedia juga mengemukakan hal serupa, “Di dalam CV, harus jelas
pengalamannya apa aja, posisinya, job description, proyek yang sudah dilakukan, dan achievementnya (dari proyek tersebut). Tapi singkat saja.”
5. Pastikan tampilan CV mudah dibaca dan tidak heboh.
“Kami lebih menyukai (pelamar) yang layout CV-nya tidak ramai. Tampilannya jangan terlalu ‘artsy’, kecuali jika melamar di bidang desain. Make sure your CV is very simple, straightforward, dan pastikan kontak kamu tertera di sana,” jelas Oliza, Lead of Talent Process Improvement Bukalapak.
***
Yup, pastikan CV kamu hanya 1 atau maksimal 2 halaman, ya. Pilih
informasi yang penting, menunjukkan kelebihanmu, dan nyambung dengan
posisi dan bidang yang ingin kamu lamar.
Nah, bocoran dari HRD selengkapnya bisa kamu tonton di channel Youtube Rencanamu berikut ini.
0 Komentar
❌ It is forbidden to copy and re-upload this Conten Text, Image, video recording ❌
➤ For Copyright Issues, business cooperation (including media & advertising) please contact : ✉ haikalfrelancer@gmail.com